Press Release FOCUS I 2021
Indonesia dengan penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan
yang tinggi mengakibatkan terus
bertambahnya volume timbulan sampah pertahunnya. Tercatat, Indonesia pada tahun 2020 menghasilkan sampah sebanyak
185.753 ton per hari atau sekitar 67,8 ton per tahun (KLHK, 2020). Hal tesebut
diperparah dengan sistem pengelolaan sampah baik di TPS, TPA maupun skala rumah tangga yang masih
belum terstruktur. Indonesia sendiri memiliki
persentase sampah tidak terpilah yang cukup banyak sebesar 81% dan
sisanya merupakan sampah yang tercampur
lagi dan ada pula yang dimanfaatkan. Kondisi ini menunjukkan ketidakpeduliaan masyarakat Indonesia
terhadap isu sampah menjadi sangat dominan, belum lagi ditambah limbah medis yang jumlahnya terus
meningkat sejak bulan Oktober 2020 sebesar
1.662,75 ton (KLHK). Permasalahan ini sesungguhnya dihadapi oleh
masyarakat Indonesia karena kurangnya
support sistem dari pemerintah yang terstruktur dan juga pelaku dari masyarakat kita sendiri yang masih kurang
akan edukasi pengelolaan sampah yang benar.
Seperti halnya limbah masker sekali pakai yang marak meningkat
sejak pandemi covid 19 ini berlangsung, telah tercatat sejak April – Oktober
2020 lalu terdapat sebanyak 857,71 kg
limbah infeksius yang dihasilkan dari sampah rumah tangga, mayoritas
limbah tersebut adalah masker sekali
pakai (DLH DKI Jakarta). Peristiwa tersebut tentunya menimbulkan dampak kerugian baik bagi manusia, hewan, maupun
lingkungan alam sekitarnya. Masker medis sekali
pakai yang kita kenal ini karena terbuat dari polipropilen (salah satu
jenis plastik) maka akan membutuhkan
waktu ratusan tahun hanya untuk proses terurainya saja. Limbah masker
tersebut apabila berkeliaran bukan tidak
mungkin bakal terbawa ke arus sungai dan laut yang akan menyebabkan pencemaran air. Selain itu,
limbah masker sekali pakai ini juga dapat menjerat hewan yang mana dapat membawa kematian bagi
mereka. Untuk mencegah hal ini kita perlu
adanya perubahan mindset dalam
penggunaan masker sekali pakai dan limbah medis dengan cara menggunakan masker kain yang bisa digunakan
lebih dari sekali, juga dengan melakukan
aktivitas dalam rumah untuk meminimalisir penggunaan APD yang digunakan
oleh petugas medis.
Untuk meminimalisir limbah masker ini kita perlu melakukan aksi lesswaste. Aksi lesswaste ini dapat kita mulai dengan mengganti penggunaan bahan plastic sekali pakai dengan penggunaan starter kit. Starter kit yang digunakan adalah masker kain (bisa digunakan lebihdari sekali) selain itu kita juga bisa menggunakan tumblr isi ulang, misting (tempat makan), godiebag, sapu tangan maupun ecobrick dengan tujuan untuk meminimalisir sampah agar tidak banyak limbah yang dihasilkan. Lalu, lanjut ke tahap berikutnya kita dapat mengolah masker sekali pakai dengan memilahnya terlebih dahulu bersama dengan sampah lain. Ini bertujuan agar didapatkan sampah yang sesuai dengan jenisnya, hal ini diharapakan dapat mempermudah petugas kebersihan dalam mengelola limbah berdasarkan tujuannya guna terciptanya Indonesia sebagai negeri bersih yang bebas akan sampah.
0 komen: