Hasil Diskusi “Dampak Mengenai Sampah Akibat Covid-19 di Indonesia”
Pemateri : Dr. Hijrah Purnama Putra S.T., M.Eng.
1.
Tidak semua kota mengalami
permasalahan sampah, hanya beberapa kota saja
2.
Di mana ada aktivitas, pasti
menghasilkan sampah
3.
Aktivitas di umum seperti
kuliah, kantor, kantin dan lainnya pindah ke rumah, maka sampah tsb sama saja
jumlahnya hanya saja dihasilkan di rumah
4.
Saat awal WFH, pemateri mencoba
menganalisis beberapa hal :
a.
Perhitungan jumlah sampah
meningkat lebih dari 30% karena aktivitas full berada di rumah
b.
Didominasi oleh sampah organic
c.
Selain organic, jenis lain spt
plastic dan kemasan juga dikhawatirkan terkena virus bagi pengguna barang
tersebut
5.
Di saat pandemic, terdapat
sampah yang baru seperti masker kain, masker medis dan lainnya yang tergolong
limbah padat B3
6.
Di Jogja, di TPA Piyungan
khususnya, jumlah sampah perharinya tidak terlalu berbeda disbanding saat
kondisi yang normal, yaitu kurang lebih 600 ton/hari
7.
Untuk mengelola sampah di
rumah, pemateri menyarankan untuk melakukan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
8.
Pemateri menjelaskan bahwa
ubahlah mindset “langkah kecil tidak berdampak besar”.
9.
Untuk sampah organic jika tidak
diolah atau didiamkan saja selama beberapa waktu yang lama, sampah tersebut
akan lenyap dengan sendirinya
10.
Sampah organic tersebut juga
bisa dijadikan sebagai kompos
11.
Jika sampah organic dapat
dikelola dengan baik, maka akan berdampak kepada sampah jenis lainnya. Sampah
lebih mudah untuk dikelola
12.
Pemateri menyampaikan tips
mengelola sampah saat di rumah :
a.
Membuat biopori
b.
Membuat kompos dari sampah
organic
c.
Memberi label pada tong sampah
untuk jenis sampah yang berbeda
d.
Jika sudah menggunakan masker
sekali pakai, potonglah masker tersebut agar tidak digunakan lagi dengan oknum
yang tidak bertanggung jawab
13.
Masyarakat memerlukan edukasi
mengenai sampah tentang pemilahan sampah. Banyak masyarakat yang mencampur sampah
Covid-19 dengan sampah biasa sehingga peluang penularan akan terjadi. Maka dari
itu, diperlukan edukasi mengenai pemilahan jenis sampah yang berbeda
14.
Pemateri menjelaskan bahwa di
salah satu TPA Jakarta ternyata mengalami penurunan berat sampah
15.
Pemateri menjelaskan bagaimana
pemisahan sampah pasien Covid-19 dengan sampah biasa
a.
Untuk sampah itu digabung untuk
dibakar menggunakan incinerator
b.
Regulasi baru dari kementerian
tentang Limbah B3. Ada jenis penyimpanan sampah yang baru agar sampah infeksius
tidak menular
16.
Pemateri menyampaikan bahwa
kesadaran akan pentingnya sampah ini masih sangat kurang, sehingga diperlukan
kesadaran dari seluruh pihak
17.
Dengan kondisi new normal,
sebagian orang akan membawa tempat makan dan minum sendiri yang akan mengurangi
kekhawatiran potensi terkena Covid-19
18.
Harapan dari pemateri :
a.
Dengan media informasi yang
sudah memadai, diharapkan dapat digunakan sebaik-baiknya untuk menginformasikan
pentingnya sampah
b.
Dengan adanya new normal,
diharapkan bagi seluruh pihak menjadi lebih aware
terhadap dirinya sendiri.
c.
Dengan ini, akan menimbulkan
generasi dan penelitian baru. Karena, akan ada banyak penelitian yang meneliti
tentang Covid-19.
0 komen: