Islam Harmonisasi Alam
Berbicara
mengenai harmonisasi atau keselarasan antara islam dengan alam, maka tak dapat
dipungkiri bahwa Allah SWT telah menetapkan landasan pergerakan atau tugas
pokok yang sudah disepakati melalui perjanjian yang tertulis di dalam
Al-Qur'an. Antara lain Habluminallah, Habluminannas, dan Hablumninal'alam.
Memupuk kesungguhan guna menumbuhsuburkan hubungan harmonis setiap pribadi
dengan Allah SWT, manusia, dan alam semesta Ketiga landasan tersebut saling
berkaitan sehingga tidak dapat dipisahkan.
Mengapa
terdapat hierarki demikian? Mengapa Hablumninallah berada pada kedudukan tertinggi,
padahal ketika manusia lahir, hal yang pertama dilakukan adalah menghirup
oksigen. Dapat diketahui bahwa oksigen adalah berasal dari alam, yang masuk ke
dalam Habluminal'alam. Allah SWT memutuskan segala ketentuannya selalu
menyertakan Asbabunnuzulnya. Ketiga landasan pergerakan tersebut bersifat
hierarki, yang artinya terdapat urutan tingkatan. Sehingga manusia harus
melaksanakan ketiganya secara berkaitan. Ketika salah satu landasan tidak terlaksana,
maka landasan selanjutnya tetap harus dilaksanakan namun tidak akan berjalan
dengan maksimal.
Dalam
pelaksanaannya dengan Habluminallah, mayoritas orang akan berpikir cukup dengan
cara melaksanakan sholat dan dzikir, meninggalkan hiruk pikuk dunia, dan segala
permasalahanya, namun jika ditinjau dari segi maksud hal tersebut kurang tepat.
Maka hendaknya tidak melupakan bahwa di dalam rahmat berupa harta, ilmu maupun
karunia apapun yang telah diberikan terdapat hak orang lain dan Allah SWT
meminta pertanggungjawaban atas hal itu.
Dengan
demikian terdapat korelasi di dalam pelaksanaan Habluminannas. Untuk
terciptanya fungsi tersebut yang terintegrasi ke dalam diri pribadi muslim yang
beriman, tidak akan berjalan dngan maksimal jika dilaksanakan sendirian. Sangat
diperlukan kerjasama, kepedulian, dan rasa saling memiliki. Karena dalam hidup
kita membutuhkan lahan yang akan dijadikan sebagai ladang amal, dan lahan
tersebut terdapat pada orang atau individu yang lain.
Islam
harmonisasi alam. Hal ini dapat diwujudkan melalui pelaksanaan Habluminal'alam,
yaitu hubungan yang baik antara manusia dengan alam, sebagaimana diterangkan di
dalam Al-Qur'an. Pada hahekatnnya Allah SWT menciptakan manusia sebagai
khalifah di muka bumi. Khalifah berarti pemimpin, pemimpin dalam segala hal.
Pemimpin antar sesama manusia, kepada alam semesta, dan yang paling penting
adalah memimpin kepada diri sendiri.
Hablumninal'alam
adalah landasan pergerakan dalam mencari keselamatan dan ketentraman hidup di
dunia. Menjaga agar alam tetap bersahabat dan melestarikan alam agar dapat
dinikmati oleh generasi penerus. Manusia diciptakan dari saripati tanah. Dalam
ilustrasi ini, tanah berasal dari alam. Adapun dalam ilmu lingkungan dipelajari
macam-macam pencemaran, antara lain air
pollution (pencemaran udara), water
pollution (pencemaran air), soil
pollution (pencemaran tanah), dan lain sebagainya. Dapat disimpulkan, jika banyak
terjadi pencemaran di alam terutama
pencemaran tanah, selanjutnya bagaimana cara membuat generasi penerus yang akan
meneruskan perjuangan kita. Tentunya jika dibiarkan semakin lama akan berakibat
fatal dan berdampak pada kesengsaraan diri manusia sendiri.
Dalam
Qur'an Surat Ar rum 41 menjelaskan bahwa:
"Telah tampak kerusakan di darat
dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar
mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar)".
Allah
SWT telah memerintahkan kepada manusia agar melestarikan alam dan
lingkungannya. Allah SWT menciptakan alam semesta dan segala isinya adalah
untuk dimanfaatkan oleh manusia demi kesejahteraan hidup dan kemakmurannya.
Manusia diperbolehkan menggali kekayaan alam, mengolahnya, dan memanfaatkannya
sebagai bekal beribadah kepada Allah SWT. Namun kenyataannya karena manusia
memiliki sifat tamak, rakus, dan cenderung tidak pernah merasa puas.
Dari
ayat di atas, Allah SWT telah memperingatkan bahwa Allah SWT percaya sepenuhnya
dengan manusia. Allah SWT yakin bahwa manusia akan mampu mengemban amanah yang
telah diberikanNya, yakni menjaga alam semesta. Allah SWT menghendaki apapun
perbuatan yang dilakukan oleh manusia kepada alam semesta ini, akan berakibat
pada diri manusia sendiri. Maka dari itu, hendaknya kita sebagai makhluk Allah
SWT yang diberikan amanah untuk menjaga alam semesta memperlakukan dengan
sebaik-baiknya. Memanfaatkan potensi alam sesuai dengan porsinya, agar tercipta
keharmonisan antara kehidupan sebagai pemeluk agama islam dengan alam.
Penulis : LDF Al Mustanir - Gayuh Ajeng Wandasari
0 komen: