Hallo, Selamat Datang!

HMTL UII

Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia Salam Lestari

Friday, January 4, 2019

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Islam Harmonisasi Alam


Berbicara mengenai harmonisasi atau keselarasan antara islam dengan alam, maka tak dapat dipungkiri bahwa Allah SWT telah menetapkan landasan pergerakan atau tugas pokok yang sudah disepakati melalui perjanjian yang tertulis di dalam Al-Qur'an. Antara lain Habluminallah, Habluminannas, dan Hablumninal'alam. Memupuk kesungguhan guna menumbuhsuburkan hubungan harmonis setiap pribadi dengan Allah SWT, manusia, dan alam semesta Ketiga landasan tersebut saling berkaitan sehingga tidak dapat dipisahkan.


Mengapa terdapat hierarki demikian? Mengapa Hablumninallah berada pada kedudukan tertinggi, padahal ketika manusia lahir, hal yang pertama dilakukan adalah menghirup oksigen. Dapat diketahui bahwa oksigen adalah berasal dari alam, yang masuk ke dalam Habluminal'alam. Allah SWT memutuskan segala ketentuannya selalu menyertakan Asbabunnuzulnya. Ketiga landasan pergerakan tersebut bersifat hierarki, yang artinya terdapat urutan tingkatan. Sehingga manusia harus melaksanakan ketiganya secara berkaitan. Ketika salah satu landasan tidak terlaksana, maka landasan selanjutnya tetap harus dilaksanakan namun tidak akan berjalan dengan maksimal.
Dalam pelaksanaannya dengan Habluminallah, mayoritas orang akan berpikir cukup dengan cara melaksanakan sholat dan dzikir, meninggalkan hiruk pikuk dunia, dan segala permasalahanya, namun jika ditinjau dari segi maksud hal tersebut kurang tepat. Maka hendaknya tidak melupakan bahwa di dalam rahmat berupa harta, ilmu maupun karunia apapun yang telah diberikan terdapat hak orang lain dan Allah SWT meminta pertanggungjawaban atas hal itu.
Dengan demikian terdapat korelasi di dalam pelaksanaan Habluminannas. Untuk terciptanya fungsi tersebut yang terintegrasi ke dalam diri pribadi muslim yang beriman, tidak akan berjalan dngan maksimal jika dilaksanakan sendirian. Sangat diperlukan kerjasama, kepedulian, dan rasa saling memiliki. Karena dalam hidup kita membutuhkan lahan yang akan dijadikan sebagai ladang amal, dan lahan tersebut terdapat pada orang atau individu yang lain.
Islam harmonisasi alam. Hal ini dapat diwujudkan melalui pelaksanaan Habluminal'alam, yaitu hubungan yang baik antara manusia dengan alam, sebagaimana diterangkan di dalam Al-Qur'an. Pada hahekatnnya Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Khalifah berarti pemimpin, pemimpin dalam segala hal. Pemimpin antar sesama manusia, kepada alam semesta, dan yang paling penting adalah memimpin kepada diri sendiri.
Hablumninal'alam adalah landasan pergerakan dalam mencari keselamatan dan ketentraman hidup di dunia. Menjaga agar alam tetap bersahabat dan melestarikan alam agar dapat dinikmati oleh generasi penerus. Manusia diciptakan dari saripati tanah. Dalam ilustrasi ini, tanah berasal dari alam. Adapun dalam ilmu lingkungan dipelajari macam-macam pencemaran, antara lain air pollution (pencemaran udara), water pollution (pencemaran air), soil pollution (pencemaran tanah), dan lain sebagainya. Dapat disimpulkan, jika banyak terjadi pencemaran di alam  terutama pencemaran tanah, selanjutnya bagaimana cara membuat generasi penerus yang akan meneruskan perjuangan kita. Tentunya jika dibiarkan semakin lama akan berakibat fatal dan berdampak pada kesengsaraan diri manusia sendiri.
Dalam Qur'an Surat Ar rum 41 menjelaskan bahwa:
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)".
Allah SWT telah memerintahkan kepada manusia agar melestarikan alam dan lingkungannya. Allah SWT menciptakan alam semesta dan segala isinya adalah untuk dimanfaatkan oleh manusia demi kesejahteraan hidup dan kemakmurannya. Manusia diperbolehkan menggali kekayaan alam, mengolahnya, dan memanfaatkannya sebagai bekal beribadah kepada Allah SWT. Namun kenyataannya karena manusia memiliki sifat tamak, rakus, dan cenderung tidak pernah merasa puas.
Dari ayat di atas, Allah SWT telah memperingatkan bahwa Allah SWT percaya sepenuhnya dengan manusia. Allah SWT yakin bahwa manusia akan mampu mengemban amanah yang telah diberikanNya, yakni menjaga alam semesta. Allah SWT menghendaki apapun perbuatan yang dilakukan oleh manusia kepada alam semesta ini, akan berakibat pada diri manusia sendiri. Maka dari itu, hendaknya kita sebagai makhluk Allah SWT yang diberikan amanah untuk menjaga alam semesta memperlakukan dengan sebaik-baiknya. Memanfaatkan potensi alam sesuai dengan porsinya, agar tercipta keharmonisan antara kehidupan sebagai pemeluk agama islam dengan alam.


Penulis : LDF Al Mustanir - Gayuh Ajeng Wandasari


0 komen:

Gedung FTSP UII, Jln. Kaliurang KM 14, Sleman, Yogyakarta
082280705508 (INFOKOM)
081806698002 (HUBLU)

SEND US A MESSAGE